Wednesday, March 11, 2009

Bu Kesi Pedagang Kecil Sembako

Bu Kesi adalah seorang Ibu dari dua orang anak, juga dari RW2 kelurahan Kalipancur kec. Ngaliyan. Beliau ditinggal suami ke Jakarta beberapa tahun yang lalu. Sejak kepergian suaminya hingga sekarang beliau harus cari nafkah sendiri karena sejak itu terus tidak ada kabar berita, nafkahpun tidak kunjung tiba.

Bu Kesi sehari-hari jualan mainan dengan aset dagangannya sekitar Rp. 300.000,- Dengan dagangan tersebut beliau harus menghidupi diri dan kedua orang puteranya yang sudah sekolah di SD. Saya memang belum sempat tanya berapa penghasilan beliau dengan dagang mainan tersebut. Namun bagiku sudah terbayang betapa cupetnya penghasilannya untuk hidup.

Alhamdulillah mendadak kreatifitas Bu Kesi muncul. Begitu dagang mainan tidak menghasilkan, beliau terpikir untuk jualan sembako. Beberapa bulan lalu beliau mengajukan bantuan modal kepada kami. Yang dibutuhkan adalah sekitar Rp. 600.000,- namun lagi2 kami sampaikan "berdoalah bu nanti kalau ada rizki Ibu kami hubungi".

Menunggu lama dari kami nggak ada kabar, beliau kerjasama dengan warung tetangganya. Beliau jualkan sembako dagangan tetangganya. Beliau memulai dengan meminjam dagangan tetangganya sebesar 260.000 rupiah, terdiri dari:
- Beras 1 sak,
- Gula 20 kg,
- Minyak goreng 20 kg
- Serta kebutuhan sehari-hari lainya.

Untuk memberi nilai tambah terhadap dagangannya, kepada pelanggan boleh dibayar mundur seminggu. dengan demikian dia punya pelanggan meskipun tetangganya jual dagangan yang sama. Untuk mengantisipasi bengkaknya utang dan kredit macet, beliau batasi belanja kredit maksimum 40.000,- dan kalau belum lunas tidak boleh ngutang lagi.

Dalam seminggu ini beliau berhasil memperoleh omset kurang lebih 350.000 rupiah dengan keuntungan kotor sekitar 70.000 rupiah. Lumayan untuk pedagang sembako pemula.
Ketika saya tanya "Bu Kesi mengapa pindah jadi pedagang sembako?"
Beliau menjawab " Sebenarnya jual mainan untungnya lebih besar Pak, tapi lakunya lama"

Pada hari Minggu 9 Maret lalu beliau datang kerumah dan mengulangi permohonannya lagi, sambil melaporkan bahwa beliau telah memulai dagang sembako. Beliau menginginkan dagangannya ditambah lagi sehingga :
- Stok beras bisa 2 sak
- Gula 40 kg
- Minyak goreng 40kg

Dengan demikian harapan beliau bisa menjual lebih banyak lagi. Untuk tambahan dagangan tersebut beliau butuh suntikan modal sebesar 600.000 rupiah.

Melihat keterangannya yang begitu detail dan cukup logis dan menurut saya visible, ahirnya permohonannya kami kabulkan. Kebetulan juga kami lagi dititipi dana dari temen-temen Telkom jl. Pahlawan.

Saat menyerahkan uang saya sampaikan " Bu Kesi, ini adalah dana bergulir, jadi bu Kesi dapat bantuan hutang dan harus dikembalikan"

Beliau menjawab : "Iya pak, saya tahu".

"OK berapa lama Bu Kesi sanggup mengembalikan", begitu saya memastikan kemampuannya.
Beliau jawab " Insya Allah sebulan ngangsur 100.000 rupiah Pak".
Saya yakinkan lagi " Bisa sebulan 100.000 ?"
"Bisa pak Insya Allah" begitu jawab bu Kesi.

"Baik Bu kalau begitu silahkan tanda tangan di sini" sambil mentodorkan kwitansi, " dan karena ini uang teman-teman saya, tolong doakan buat mereka ya...".

Kemudian dengan sangat bahagia bu Kesi menjawab sembari berdoa " Nggih Pak, semoga Pak Haji dan teman-temannya selalu diberikan rizki yang makin melimpah".
saya sahuti "Amiin"

Demikian Para pembaca yang budiman sekilas tentang profil bu Kesi dan kegiatannya.

No comments: